Salam Pejuang Pendidikan
Fatimah binti Maimun bin Hibatullah adalah seorang perempuan beragama Islam yang wafat pada hari Jumat, 7 Rajab 475 Hijriyah (2 Desember 1082 M). Batu nisannya ditulis dalam bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya Kufi, serta merupakan nisan kubur Islam tertua yang ditemukan di Nusantara. Makam tersebut berlokasi di desa Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 5 km arah utara kota Gresik, Jawa Timur.
Fatimah binti Maimun bin Hibatullah adalah seorang perempuan beragama Islam yang wafat pada hari Jumat, 7 Rajab 475 Hijriyah (2 Desember 1082 M). Batu nisannya ditulis dalam bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya Kufi, serta merupakan nisan kubur Islam tertua yang ditemukan di Nusantara. Makam tersebut berlokasi di desa Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 5 km arah utara kota Gresik, Jawa Timur.
Temuan batu nisan
tersebut merupakan salah satu data arkeologis yang berkenaan dengan keberadaan
komunitas Muslim pertama di kawasan pantai utara Jawa Timur. Gaya Kufi tersebut
menunjukkan di antara pendatang di kawasan pantai tersebut, terdapat orang-orang
yang berasal dari Timur Tengah dan bahwa mereka juga merupakan pedagang, sebab
nisan kubur dengan gaya Kufi serupa juga ditemukan di Phanrang, Champa selatan.
Hubungan perdagangan Champa-Jawa Timur tersebut adalah bagian dari jalur
perdagangan komunitas Muslim pantai pada abad ke-11 yang membentang di bagian
selatan Cina, India, dan Timur Tengah.
Legenda
Sumber tertulis tertua
yang menulis legenda mengenai seorang putri dari Leran ialah Sajarah Banten,
yang ditulis tahun 1662 atau 1663. Disebutkan bahwa pada masa Perkembangan
Islam di Jawa, seorang bernama Putri Suwari dari Leran ditunangkan dengan raja
terakhir dari Majapahit.
Moquette juga
menyampaikan legenda setempat yang dicatatnya saat ia mengunjungi Leran, bahwa
makam tersebut adalah kubur seorang putri raja bernama Putri Dewi Suwari, yang
memainkan peranan penting di awal sejarah Islam di pulau Jawa. Putri tersebut
dihubung-hubungkan dengan Maulana Malik Ibrahim (wafat 822 H/1419 M), seorang
wali terkenal yang makamnya terdapat di kota Gresik, entah sebagai istrinya
atau muridnya. Legenda tersebut tidak dapat diterima karena terdapat jarak 400
tahun antara kedua tokoh tersebut.
Makam Fatimah binti
Maimun
Makam Fatimah binti
Maimun, di desa Leran, Manyar, Gresik. Cungkup makam berupa gedung tembok
persegi dari batu kapur putih.
Teks nisan
Inskripsi nisan Fatimah
terdiri atas tujuh baris, di tulis dengan huruf Arab dengan gaya Kufi, salah
satu ragam kaligrafi, dengan tata bahasa Arab yang baik. Nisan ini juga memuat
ayat Al-Qur'an, antara lain surat Al-Rahman ayat 28-27 dan surat Ali Imron ayat
185. Berikut ini adalah bacaan J.P. Moquette yang diterjemahkan oleh Muh.
Yamin, sbb.:
Atas nama Tuhan Allah
Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah
Tiap-tiap makhluk yang
hidup di atas bumi itu adalah bersifat fana
Tetapi wajah Tuhan-mu
yang bersemarak dan gemilang itu tetap kekal adanya
Inilah kuburan wanita
yang menjadi kurban syahid bernama Fatimah binti Maimun
Putera Hibatu'llah yang
berpulang pada hari Jumiyad ketika tujuh
Sudah berlewat bulan
Rajab dan pada tahun 495
Yang menjadi kemurahan
Tuhan Allah Yang Maha Tinggi
Bersama pula Rasulnya
Mulia
Baris 1 merupakan
basmalah sedangkan baris 2-3 merupakan kutipan Surah Ar-Rahman ayat 25-26, yang
umum dalam epitaf umat Muslim, terutama di Mesir.
Siapakah Fatimah binti
Maimun?
Ahli sejarah Cirebon
abad ke 17, Wangsakerta, sebagai pangeran ketiga keraton pernah melakukan
Gotrasawala (musyawarah kekeluargaan) ahli sejarah se Nusantara menelusuri
silsilah para Syekh, guru agama dan Sultan keturunan Nabi Muhammad SAW yang
menjadi tokoh penyebar agama Islam di Nusantara. Wangsakerta berdiskusi dengan
Mahakawi sejarah dari Pasai, Jawa Timur, Cirebon, Arab, Kudus, dan Surabaya,
serta ulama dari Cirebon dan Banten.
Hasilnya sebagai
berikut: Rasulullah Muhammad SAW berputri Fatimah yang menikah dengan Ali bin
Abi Thalib, berputra Husain, berputra Zainal Abidin, yang menurunkan Muhammad
Al-Baqir, bapak Ja'far Shadiq, berputra Ali Al-Uraidi, ayah Sulaiman Al-Basri,
yang menetap di Persi, Sulaiman Abu Zain Al-Basri, yang menurunkan Ahmad
Al-Baruni, ayah Sayyid Idris Al-Malik, yang berputra Muhammad Makdum Sidiq,
yang terakhir ini adalah ayah Hibatullah, kakek Fatimah binti Maimun.
Masih menurut
penelusuran itu, Fatimah menikah dengan Pria bernama Hassan yang berasal dari
Arab bagian selatan.
Tentang Fatimah binti
Maimun ini, pasangan peneliti H.J. de Graaf dan Th. Piqeaud menghubungkan-nya
dengan tradisi Lisan Jawa, tentang putri Leran atau putri Dewi Swara. Dalam
kaitan ini, kedua pakar Belanda ini juga menerima anggapan bahwa Gresik
merupakan pusat tertua agama Islam di Jawa Timur.
Dengan demikian, tidak
mustahil Fatimah binti Maimun itu pendakwah Islam pertama di Tanah Jawa, bahkan
sangat boleh jadi di Nusantara. Namun ada penulis yang menyatakan, kakeknya
pedagang dari Timur tengah, Hibatullah, menetap di Leran, dan menikah dengan
wanita setempat, bahkan di duga sudah membangun masjid.
Apakah faktor kebetulan
bila desa tempat Fatimah binti Maimun di makamkan itu bernama Leran? Tentu saja
hal ini telah menjadi perbincangan para ahli sejarah sejak lama.
Cendikiawan Muslim
Oemar Amin Hoesin, misalnya berpendapat, di Persia itu ada satu suku namanya
"Leren", suku inilah yang mungkin dahulu datang ke tanah Jawa, sebab
di Giri ada kampung Leren juga namanya. Begitu pula, ada suku Jawi di Persia.
Suku inilah yang mengajarkan huruf Arab yang terkenal di Jawa dengan huruf
Pegon.
Dalam hal ini, Moh.
Hari Soewarno mencatat, Leran sebenarnya nama suku di Iran. mungkin Fatimah berasal
dari Parsi, sebab data itu bisa dibandingkan dengan data lain di Iran sendiri.
Di sanapun terdapat desa yang namanya Jawi, sehingga dapat di tarik kesimpulan,
pada abad ke ke 11 itu sudah ada lalu lintas dagang antara negeri kita dengan
negeri Parsi. Peristiwa itu pasti terjadi berulang-ulang serta di mengerti
banyak orang, baik di Jawa maupun di Iran.
Menurutnya, orang
Parsi, yang datang ke Jawa merasa kerasan, lalu menetap. Sebaliknya orang Jawa
yang merasa senang di Iran lalu menetap di sana dan menamai desanya Jawi -
untuk menunjukkan perkampungan orang
Jawa disana..
Jadi, dapat
disimpulkan, Fatimah binti Maimun adalah orang Parsi yang menetap di Jawa
(tepatnya di Gresik), lalu perkampungannya disana hingga sekarang terkenal
sebagai desa Leran. Lebih jauh diketahui, di Kediri pada Abad ke 11 sudah
banyak orang membuat rumah indah dengan genting warna-warni, kuning dan hijau.
Gaya rumah demikian banyak kita jumpai di Parsi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar, saran, maupun kritik biar blog ini semakin ok